, membuat kita mengelana kembali, terbang menjelajah bersama ‘mesin waktu’ melihat kembali masa-masa awal perjuangan Rasulullah Noticed menegakkan agama Islam di muka bumi sampai akhirnya berkembang pesat ke seluruh dunia. Walaupun buku ini pada sampulnya tertulis 100% untuk wanita tapi tak ada salahnya bagi para pria untuk juga membaca buku ini.
"Waktu itu gue masih SD dan gue masih bengong saat denger dua kata itu pertama kali dari mulut nyokap gua: cinta monyet." (hal.27)
buku ini pada sampulnya diberi keterangan "Terlaris di Damaskus Beirut". Tak heran karena dengan bahasa yang indah, teknik penceritaan yang mengalir seperti novel, penuturan yang bagus, buku ini jadi enak dibaca, kita dibawa kedunia dimana Rasulullah noticed masih hidup.
Cerita di atas hanya salah satu dari beberapa cerita dalam buku "Cinta Brontosaurus". Dalam bukunya ini Raditya Dika bercerita tentang pengalaman hidupnya yang sebagian besar bertema cinta, dari kisah cintanya ketika SD hingga kisah cinta antara kucing kampung dan kucing persia. Dengan menggunakan sudut pandang orang pertama, buku ini menjadi menarik karena dibumbui dengan pikiran-pikiran konyol Dika.
Pembaca tak hanya diajak mengenal lebih jauh tentang istri Nabi yang jarang diungkap ini, tetapi lebih dari itu, pembaca dapat menelusuri jejak budaya Kristen di Mesir--sesuatu yang jarang diangkat dalam novel Indonesia.
Dan Khadijah telah membuktikan bahwa dia adalh istri dan sahabat yang ideal bagi Rasul, yang selalu setia mendampingi serta menghibur Rasul dalam setiap kesulitan.
Rintihan Zulaikha merobek-robek angkasa malam. Cinta dan kerinduannya kepada Yusuf demikian mendalam. buku cinta brontosaurus Inilah kitab cinta sang wanita muslimah kepada Yusuf— seorang pemuda muslim yang diberkati wajah yang bercahaya. Akankah takdir Yang Maha Kuasa membimbingnya menyatukan jiwanya dengan jiwa Yusuf, sekalipun jalan cinta yang harus dilalui oleh sepasang insan ini demikian berliku?
Seperti dalam sebuah riwayat diceritakan, Aisyah mengisahkan, “Rasulullah hampir tidak pernah keluar rumah tanpa menyebut dan memuji Khadijah. Hal itu membuatku cemburu. Kukatakan, `Bukankah ia hanya seorang wanita tua renta dan engkau telah diberi pengganti yang lebih baik daripadanya? Mendengar itu, beliau murka hingga bergetar bagian depan rambutnya. Beliau katakan, ‘Tidak. Demi Allah, aku tidak pernah mendapat pengganti yang lebih baik daripada Khadijah. la yang beriman kepadaku ketika semua orang ingkar. Ia yang mempercayaiku tatkala semua orang mendustakanku. Ia yang memberiku harta pada saat semua orang enggan memberi. Dan darinya aku memperoleh keturunan — sesuatu yang tidak kuperoleh dari istri-istriku yang lain.’ Maka aku berjanji dalam hati untuk tidak mengatakan sesuatu yang buruk tentangnya lagi”.
Dika tak selalu konsisten dalam menuliskan runtutan ceritanya. Dia memulai awal cerita pada saat dia sedang belajar menyetir mobil dan tiba-tiba mobilnya macet. Lalu tiba-tiba ia menceritakan masa-masa diwaktu dia masih TK dan SD. Lalu, ia menceritakan pengalamannya saat ia telah dewasa.
Karena yang namanya jodoh tidak akan pernah kemana dan akan Allah SWT pertemukan kembali dalam sebuah ikatan yang sah. Karena kalau sudah ditakdirkan berjodoh, yakinlah bahwa cepat atau lambat Allah SWT akan mempertemukan dengan caranya sendiri.
Kemudian ia membawamu ke dalam api sucinya, hingga engkau menjadi roti suci perjamuan kudus bagi Tuhan.
Novel ini berisikan 13 pengalaman pribadi penulis yaitu Raditya Dika yang di kemas menjadi 1 novel.cerita-cerita cinta sang penulis menjadikannya sebuah cerita komedi yang membuat para pembaca merasa terhibur dengan keluguan ,kelucuan ,kekonyolan Raditya dika.
Kedekatan mereka semakin erat ketika Augustus membaca buku favorit Hazel dan mereka berdua memimpikan bertemu dengan penulis buku tersebut.
Dika pun menuliskan novelnya dengan bahasa-bahasa yang bisa kita sebut dengan bahasa-bahasa kekinan, dimana dia mengganti kata bapak dengan sebutan 'bokap' dan ibunya dengan istilah "nyokap." Terdapat bahasa-bahasa yang memang tidak disaring terlebih dahulu atau bisa kita sebut dengan vulgar